Pada awalnya, pada peradaban musik Mesir Kuno, Musik
berperan penting dalam kehidupan masyarakat Mesir. Musik di Mesir memiliki
banyak konteks yang tidaklah sama, contohnya seperti musik untuk kuil, musik
istana, musik lokakarya, musik di peternakan, medan perang dan pemakaman. Musik
juga merupakan bagian dalam pelaksanaan ibadah di era Mesir kuno, sehingga
tidak mengherankan bahwa ada dewa khusus yang berhubungan dengan musik, seperti
Hathor dan Bes.
Alat musik pertama kali yaitu, pada
masa Firaun, alat musik perkusi, alat musik tiup, dan alat musik dawai. Yang
termasuk dalam alat musik perkusi adalah ketipung, pauken, tambur, dan sistrum.
Jika tidak terdapat alat perkusi, maka masyarakat akan membawakan irama lagu
dengan bertepuk tangan.. Dan ada alat musik tiup yaitu seruling ganda dan
seruling tunggal. Dan alat music dawai yaitu Harpa, Lyra, dan Lute.
Pada musik mesir kuno, masyarakat
belum mengetahui adanya harmoni lagu. Seandainya mereka mengetahui harmoni,
mereka hanya mengenal ganda suara
yang terbatas, pada interval oktaf, kuint, dan kuart.
Pada Masa Selanjutnya, Musik Mesir pada abad pertengahan,
sudah mulai berkembang. Mulai muncul alat musik berbentuk seperti gitar yang di
mainkan oleh seorang wanita. Disebutkan bahwa gitar tersebut merupakan gitar
warisan yang berasal dari kata dalam Arab yang bernama qitara, alat musik yang
dibawa ke Spanyol oleh orang Moor pada abad ke-10.
Pada selanjutnya, zaman Reinaissans, musik mesir telah terpengaruh oleh musik Eropa
serta banyaknya perisiwa ekonomi, politik, dan sebagainya yang memperngaruhi
perubahan gaya menulis lirik lagu. Dan musik mesir terpengaruh dengan model
music arab dan western.
Pada Era Modern, Sejak 1970-an, musik pop Mesir telah menjadi semakin
penting dalam budaya Mesir, khususnya di kalangan penduduk muda yang besar di
Mesir. Musik rakyat Mesir sering dimainkan dalam acara pernikahan dan perayaan
tradisional lainnya. Pada abad ke-20, Mesir
telah memperlihatkan perkembangan musiknya. Musik Arab berkembang dengan
melahirkan salah satu aliran yang bernama Folk (musik rakyat).
Musik
tradisi rakyat ini masih terjaga dan terdapat di daerah pedesaan di Mesir,
Nubia, serta di daerah kalangan masyarakat Arab Berber Badui. Campuran dari
musik folk dan pop pun berkembang dan juga telah menjadi hits dalam industri
musik di Kairo. Selain itu, musik di Mesir juga berkembang di gereja-gereja
coptic. Musik jenis ini merupaka musik hymne yang berirama dengan instrumen
seperti simbal, dan alat musik segitiga. Aliran musik ini adalah aliran musik
yang sudah bertahan dari zaman Mesir kuno, yang beberapa melodinya
diidentifikasi dan diberi label sebagai melodi dari Suriah dan Byzantium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar